Senin, 12 Januari 2015

Perjalanan Religi di Madinah



Liburan akhir tahun ini aku habiskan untuk melakukan umroh bareng dengan keluarga, rencana nya sudah ada dari tahun 2013 kemarin, dan baru daftar di bulan November lalu. Tapi syukurlah keberangkatannya sesuai jadwal yang di buat oleh travel ( tidak pake acara undur, seperti pengalaman ku umroh yang pertama , keberangkatan di undur 3 hari ). Ya travel kali memang professional, kebetulan kami memakai travel yang terkenal di kota Medan, meskipun harganya sedikit mahal jika dibandingkan dengan travel lain. Sesuai dengan harga paket umrohnya juga he…he….istilah kita membeli servicenya.
Kebetulan rombongan kita sedikit hanya 30 orang dan 1 leadernya, perjalanan kali ini menggunakan Singapore Airlines dari Singapura ke Jeddah, sedangkan dari Medan ke Singapura menggunakan Silk Air. Airlines yang digunakan sama seperti umrohku di tahun 2008, sebenarnya pengen nyoba dg Malaysia Airlines tapi untuk tanggal keberangkatan yang kita pilih menggunakan SQ. Gak apa-apa deh jadi seumur hidup 2x merasakan naik SQ, yang notabene airlines yang terkenal terbaik di asia. Memang ku akui pelayanan SQ perlu di acungi jempol baik dari segi makanannya, tapi tetap aja ngerasain goyang-goyang di dalam nya yang istilah kerennya turbulence, yah mungkin pengaruh cuaca di bulan desember ini kali.
Setelah 8 jam lebih terbang akhirnya sampe juga di Jeddah, disini masih menunggu antrian yang cukup panjang di imigrasi. Karena dari airport kita langsung menuju kota Madinah, cukup melelahkan juga sih harus menempuh 5 jam lagi untuk sampe ke tujuan. Tapi memang niatnya kita mau beribadah, nah apapun juga harus dilalui.
Setelah ashar kita tiba di Madinah, setiba di hotel kita harus bersiap-siap untuk shalat magrib di Mesjib Nabawi, kebetulan jarak hotelnya cukup dekat dengan mesjid sekitar 120 meter lah.
Keesokan hari kita dijadwalkan untuk berkunjung ke Mesjid Quba, Perkebunan Kurma dan Percetakan Al Quran ( tapi di percetakan ini hanya boleh laki-laki yang masuk berhubung pekerjanya disana semua laki-laki jadi wanita dilarang masuk ke dalam ).
Tujuan pertama kita adalah Mesjid Quba, disini kita melakukan shalat sunah. Cukup lumayan lama waktu yang diberikan karna selesai shalat kita masih bisa berfoto seperti di bawah ini :)
Mesjid Quba

Selain di Mesjid Quba kita juga singgah sebentar di Jabal Uhud disini kita berdoa untuk para syuhada, tapi tetap tidak ketinggalan bernarsis ria.




Bersama Rombongan
Kakak,Mama dan Abang Ipar

Saat nya berbelanja untuk oleh-oleh di kebun kurma ini,sebenarnya disini hanya ada sebuah toko yang berisi segala macam jenis kurma , coklat dan makanan snack seperti kacang-kacangan, kebetulan di bulan desember bukan musim nya kurma berbuah berhubung sudah memasuki musim dingin, jadi kita tidak bisa melihat pohon kurma yang sedang berbuah. Tapi stok untuk kurma tetap ada di toko ini, yang menarik perhatian adalah di jual kurma yang setengah masak istilahnya masih mengkel, sekilo nya di jual 10 rial, ternyata biar kurma tidak matang jadi harus disimpan di frezer agar rasanya tidak berubah. Kalo ditanya rasanya aku lebih suka kurma ini, karena tidak terlalu manis dan renyah pada saat di kunyah , bisa-bisa habis sendiri nih sekilo ha….ha….

 
Kurma Setengah Matang
Setelah selesai berbelanja kurma , perjalanan kita lanjutkan ke Percetakan Al Quran disini tidak terlalu lama karena jam 12.00 mereka sudah tutup, jadi hanya 15 menit kita berkunjung, itupun bagi kita yang wanita tetap di bus saja. Setiap pengunjung mereka di kasih souvenir yakni sebuah Al Quran yang ukurannya kecil, kebetulan abang ipar yang turun di percetakan.

Dari Percetakan Al Quran kita rombongan kembali ke hotel berhubung sudah mau masuk waktu zuhur. Oh ya sebelum kita masuk ke Mesjid Nabawi sempat juga lo berfoto ria :)
 
Kakak, Mama dan Aku
Kakak di Mesjid Nabawi Yg Pertama Kali di bangun